Pertemuan dua
huruf dalam ilmu tajwid dapat dibedakan berdasarkan makhraj/sifat dan harokat/
tanda baca masing-masing huruf.
Berdasarkan makhraj
dan sifat kedua huruf yang bertemu, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Mitslain, yaitu pertemuan dua huruf
yang sama sifat dan makhrajnya. Contohnya: sin bertemu sin, fa’ bertemu fa’.
b. Mutajanisain, yaitu pertemuan dua huruf
yang sifatnya berdeba, namun sama makhrajnya. Berikut adalah huruf-huruf
mutajanisain yang berpotensi terjadi idghom:
(ب - م) (ت
- د - ط) (ث - ذ - ظ)
c. Mutaqoribain, yaitu pertemuan dua huruf
yang mirip makhraj atau sifatnya. Berikut adalah huruf-huruf mutaqoribain yang
berpotensi terjadi idghom:
(ق - ك) (ل
- ر)
d. Mutaba’idain,
yaitu
pertemuan dua huruf yang berbeda jauh makhraj dan sifatnya. Contohnya: dal
bertemu ro’, jim bertemu sho’.
Sedangkan berdasarkan tanda baca
kedua huruf, dapat dibedakan menjadi:
a. Shaghir
(kecil),
yaitu pertemuan huruf bertanda sukun yang diikuti huruf berharokat.
b. Kabir (besar), yaitu pertemuan dua
huruf berharokat.
c. Muthlaq, yaitu pertemuan berharokat
diikuti huruf sukun.
Apabila
klasifikasi berdasarkan makhraj/ sifat dan harokat dikomparasikan, maka hukum
bacaannya hanya dibedakan menjadi izhar (jelas) dan idghom
(dengung).
Hukum bacaan izhar
(jelas) berlaku pada kasus-kasus berikut:
-
Mutaba’idain
Contoh:
فَلِ - اَبْ - كَرْيَ
- Mitslain shaghir dengan huruf pertama mad
atau ha saktah (tanda waqof yang menghalangi terjadinya peleburan suara).
Contoh:
قَلُوْا وَهُمْ - مَالِيَــهِ سكته هَــلَكِ
-
Mitslain Kabir
Contoh:
قَالَ لَــهُ - وَوَضَعْنَا
-
Mitslain Mutlaq
Contoh:
مَانَنْــسَخْ - ثُمَّ
رَدَدْنٰهُ - لَلْــهُدٰى
-
Mutajanisain Kabir
Contoh:
ٱلصَّلٰوةَ طَـرَفَيِ - بِمَــآ اُنْزِلَ
-
Mutajanisain Muthlaq
Contoh:
وَلَاتَدْعُ - مَبْــتَلٰهُ
- Mutaqoribain Shaghir dengan tanda saktah (tanda
waqof yang menghalangi terjadinya idghom). Kasus seperti ini terdapat pada
surah Al Mutaffifin ayat 14:
كَلَّا
بَــلْ سكته
رَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّاكَانُوْايَكْسِبُوْنَ
-
Mutaqoribain Kabir
Contoh:
فَوْقَكُــمْ - لِرَبِّ
-
Mutaqoribain Muthlaq
Contoh:
قَالَ ارْكَبُوْا
Hukum bacaan
idghom (dilebur) berlaku pada kasus-kasus berikut:
o Mitslain Shaghir (idghom
mutamasilain)
Contoh:
وَقَــدْ دَّخَلُوْا - وَقُــلْ لَــكَ - يُدْرِكْكُّــمْ
o Mutajanisain Shaghir (idghom mutajanisain)
Contoh:
-
Ba’ sukun diikuti mim, pada ayat
berikut
ٱرْكَــبْ مَّــعَنَا
-
Ta sukun diikuti dal
أُجِيْبَــتْ دَّعْوَ
-
Ta sukun diikuti tho’
إِذْهَمَــتْ طَــائِفَتَانَ
-
Tsa sukun diikuti dzal
يَلْهَــثْ ذَّالِكَ
-
Dal sukun diikuti ta
قَــدْ تَّــبَيَّنَ
-
Dzal sukun diikuti dzho’
إِذْظَّــلَمْتُمْ
- Tho’ sukun diikuti ta, hukum
bacaannya yaitu idghom naqish (dilebur tidak sempurna) menurut kesepakatan ahli
qiraat.
أَحَــطْتُ
o Mutaqoribain Shaghir (idghom
mutaqoribain)
Contoh:
قُـلْ رَبِّ - نَخْلُــقْكُــمْ
No comments:
Post a Comment