Menurut istilah
tajwid, waqof berarti menghentikan bacaan
sedangkan washol berarti meneruskan bacaan. Ada beberapa macam waqof, yaitu:
- Waqof Tamm (sempurna) yaitu
menghentikan bacaan secara sempurna bukan di tengah-tengah ayat atau bacaan,
tidak mempengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan
dengan bacaan atau ayat yang sebelum atau sesudahnya.
- Waqof Kaaf (memadai) yaitu menghentikan
bacaan secara sempurna bukan di tengah-tengah ayat/ bacaan, namun masih berkaitan
makna dan arti dari ayat sesudahnya.
-
Waqof Hasan (baik) yaitu menghentikan
bacaan di tengah-tengah tanpa mempengaruhi makna atau arti, namun masih
berkaitan dengan bacaan sesudahnya.
-
Waqof Qabih (buruk) yaitu menghentikan
bacaan secara tidak sempurna di tengah-tengah ayat yang masih berkaitan makna
dan arti.
Tanda waqhof/
washol dapat muncul di tengah atau di akhir ayat yang terbagi atas beberapa
tanda, yaitu:
1. Waqof
Lazim
Dilambangkan
dengan huruf mim. Disebut pula waqof tamm (sempurna), karena berhenti setelah
kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Jika
terdapat tanda ini di akhir atau di tengah ayat, maka hukum bacaannya harus
berhenti.
Contoh:
Surah
Al Waqi’ah ayat 2
لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا
كَاذِبَةةٌ ۘ
2. Waqof
Mamnu’
Dilambangkan
dengan huruf lam-alif. Jika tanda ini muncul di tengah ayat, maka tidak
dibenarkan untuk menghentikan bacaan. Jika terdapat di akhir ayat, maka boleh
berhenti atau terus.
Contoh:
Surah
Al Jinn ayat 22
قُلْ اِنِّيْ لَنْ يُجِيْرِنِيْ مِنَ اللهِ اَحَدٌ ۙ وَّلَنْ اَجِدَمِنْ دُوْنِهِ مُلْتَحَدًا
3. Al
Washol Ula
Dilambangkan
dengan huruf sho’-lam-ya yang bermakna meneruskan bacaan lebih baik, meskipun
dibolehkan berhenti.
Contoh:
Surah
Ya Sin ayat 37
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَفَاِذَاهُمْ مُظْلِمُوْنَ
4. Waqof
Jaiz
Dilambangkan
dengan huruf jim. Hukum bacaannya boleh terus, tetapi berhenti sejenak lebih
baik.
Contoh:
Surah
At Takwir ayat 22-23
وَمَاصَاحِبُكُمْ
بِمَجْنُوْنٍ ۚوَلَقَدْرَاٰهُ
بِالْاُفُقِالْمُبِيْنِ ۚ
5. Waqof
Aula
Dilambangkan
dengan huruf qof-lam-ya. Bermakna lebih baik berhenti walaupun nafas masih
kuat.
Contoh:
Surah
Al ‘Alaq ayat 7-8
اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰى ۗاِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰى ۗ
6. Waqof
Muraqobah
Disebut
juga waqof ta’anuq (terikat). Dilambangkan dengan 3 titik yang muncul 2 kali
dengan jarak yang berdekatan. Hukum bacaannya yaitu berhenti di salah satu
tanda, tidak pada keduanya.
Contoh:
Surah
Al insyiqaq ayat 14-15
اِنَّهُ ظَنَّ اَنْ لَنْ يَّحُوْررَ ۛبَلٰى ۛ
اِنَّ رَبَّهٗ كَانَ
بِهِ بَصِيْرًا ۗ
7. Waqof
Mutlak
Dilambangkan
dengan huruf tho’ (ط). Hukum bacaannya yaitu harus berhenti.
8. Waqof
Mustahab
Dilambangkan
dengan huruf qof-fa(قف) . Diutamakan berhenti, meski boleh terus.
9. Waqof
Mujawwaz
Dilambangkan
dengan huruf zain(ز) . Diutamakan meneruskan bacaan, walau boleh
berhenti.
10. Waqof
Murakhkhas
Dilambangkan
dengan huruf sho’(ص) . Diutamakan meneruskan bacaan, namun
diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa merubah makna.
11. Qiila
Alayhil Waqof
Dilambangkan
dengan huruf
qof (ق) yang berarti “telah dinyatakan boleh berhenti pada waqof sebelumnya”. Maka dari itu
lebih diutamakan meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqofkan.
12. Tanda Sin dan Saktah
Menandakan
berhenti seketika tanpa mengambil nafas.
Contoh:
Surah
Al Mutaffifin ayat 14
كَلَّا
بَلْ سكته رَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ
مَّاكَانُوْايَكْسِبُوْنَ
No comments:
Post a Comment